SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA INI,TRIMAKASIH KUNJUNGANNYA


SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA INI,TRIMAKASIH KUNJUGANNYA

Selasa, 31 Januari 2012

SURAT BUAT TUHAN

assalamu alaikum warohmatulahi wabarokatu melalui curahan hati ini aku ingin mengungkapkan isi hatiku yang paing dalam, terkadang aku merasa kehidupanku ini tak adil untukku, di saat kehidupanku serba kekurangan aku masih bisa tidur nyenyak, masih bisa bercanda dengan teman-teman, tertawa lepas, namun setelah Engkau memberikan lebih dari cukup kenapa semua yang kurasakan begitu berubah, seolah-olah bibir ini sulit sekali tuk tersenyum, mata ini selalu sembab mengingat tekanan dari orang-orang disekitarku terutama suami yang aku harap bisa menjadikanku yang lebih baik, mendengar keluh kesahku bukannya memprotesku dan memponisku, meredakan kekhawatiranku bukannya memarahiku, dan membelaku bukannya menyudutkanku. ya Allah, aku tau semua ini ujian dariMu, dan aku berharap Engkaulah yang menguatkanku dan membimbingku untuk lebih mensyukuri atas pemberianmu,

Jumat, 13 Januari 2012

TARIAN SUMBAWA


BAB 1
PENDAHULUAN


1.Latar Belakang
Tradisi tari sudah lama ada di Tana Samawa. Tari tanak ( Tanak Juran dan Tanak Eneng Ujan ) adalah contoh tarian Samawa yang merupakan tari persembahan Tau Juran ( seketeng, Samapuin, Lempeh dan Brangbara ) kepada raja Sumbawa. Sedangkan Tau kampung bugis sebagai tamu khusus kerajaan mempersembahkannya Sempa. Sempa memiliki gerakan yang khas dan unik dengan gerakan kaki dinamis dan cekatan.
Tarian Samawa memperlihatkan gerakan tanak, sempa, redat, ngumang, pengantan bolang kemang, nyemah dan berbagai gerakan yang terdapat pada permainan rakyat, serta gerakan petani tradisional di sawah. Disamping gerakan – gerakan pada berbagai upacara adat.
Para pencipta tari dan para penari mencoba mengungkapkan sebuah kekuatan dan keindahan yang mendalam.
Sejumlah tarian kreasi baru yang dikenal luas di masyarakat Samawa adalah Tari Nguri, Tari Pego Bulaeng, Tari Pasaji, Tari Pamuji, Tari Batu nganga, Tari lalu diya – lala jines, Tari ngasak, Tari dadara bagandang, tari berodak, ari rapancar, tari kemang komal, tari dadara melala, tari rabinter, tari dadara nesek, tari barapan kebo, tari kosok kancing, tari lamung pene, tari tanjung menangis dan sejumlah tarian yang penampilannya dalam bentuk sendratari.








BAB II
PEMBAHASAN

MACAM-MACAM TARI

A. TARI NGURI
Pengertian
merupakan tari kreasi baru yang bertemakan penyambutan dan persembahan.tari ini pada mulanya diilhami oleh suasana kehidupan seputar istana sumbawa, ketika raja ditimpa duka beruntun, maka beberapa wanita dating menghadap.pada dewasa ini tari nguri telah dihayati masyarakat pendukungnya.sesuai tuntutan perkembangan zaman maka tari ini semakin membuka jendela wawasannya, sebagai tari penyambutan dalam menerima kunjungan kerja tamu terpandang dari pusat. nampak jelas dalam gerak tari ini tercermin gerak tanak ,redat, linting, sere,basalunte dan lain-lain yang merupakantari sumbawa.
Tujuan
Tujuan dari tari ini adalah untuk menghibur, melahirkan ucapan yang lemah lembut (menyentu), istilah daerahnya disebut ”Kuri”,sembari mempersembakan sesuatu yang mengurangi kedukaan sang raja.
Alat
Beberapa adalah alat yang digunakan untuk mengiringi tari ini yaitu
1. Serunai, cara memainkannya yaitu dengan di tiup
2. Rebana, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
3. gong, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
4. genang, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
5. kul-kul, memainkanya yaitu dengan di pukul










B. TARI PASAJI

Tari Pasaji dengan gerakan nyema (persembahan) yang penuh santun, para gadis terampil ini mempersiapkan pasaji, yaitu persembahan makanan yang sudah dimasak kepada suoltan Sumbawa.Gerakan nyema (sembah) menjadi bagian penting dalam tarian ini. Hampir setiap perpindahan gerak diawali dan diakhiri dengan nyema.
Tarian ini sangat dikenal oleh masyarakat dikecamatan Alas.Tari pasaji dapat dipertunjukan dimana saja dan kapan saja sebagai hiburan bagi masyarakat dengan lama pertunjukan sekitar 15 menit.
Tujuan
Tujuan dari tari ini adalah untuk memperlihatkan bagaimana tatacara mempersiapkan pasaji, menunjukan hasil karyanya kepada sultan, tatacara meletakan pasaji dan menyerahkannya

Alat
Beberapa adalah alat yang digunakan untuk mengiringi tari ini yaitu
1. Serunai, cara memainkannya yaitu dengan di tiup
2. Rebana, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
3. gong, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
4. genang, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
5. kul-kul, memainkanya yaitu dengan di pukul













C. TARI RABINTER
Tari rabinter merupakan tari kreasi baru. Mencerminkan suatu rangkaian kegiatan penyelenggaraan upacara adat seperti gunting bulu, khitan, tama lamong, perkawinan dan lain-lain.
Upacara rainter adalah manipestasi rasa pengakuan, rasa pesona terhadap Alhaq.Perpaduan antara unsur budaya local dan magis akhirnya berkembang menjadi tradisi yang hingga kini tetap mengakar dalam hidup dan kehidupan tau samawa. Tari rabinter memperagakan gerak-gerak hidup penuh misteri katakanlah ini suatu praktek pengobatan tradisional yang sangat sugesti.Hal ini merupakan upaya pemantapan semangat dalam rangka membentuk manusia Indonesia (tau samawa) seutuhnya. Dalam tarian ini nampak dengan jelas lahir dan hadir gerakan-gerakan dasar tari Sumbawa.
Tujuan
Tujuan dari tari ini adalah untuk pemantapan semangat dalam rangka membentuk manusia Indonesia (tau samawa) seutuhnya.

Alat
Beberapa adalah alat yang digunakan untuk mengiringi tari ini yaitu
1. Serunai, cara memainkannya yaitu dengan di tiup
2. Rebana, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
3. gong, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
4. genang, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
5. kul-kul, memainkanya yaitu dengan di pukul











D. TARI DADARA BOTO

Tari dadara boto merupakan tari kreasi baru yang diramu dari gerakan dasar tari khas daerah Samawa. Tari ini mengungkapkan berbagai kegiatan terutama yang berhubungan dengan kerja tangan / ketrampilan kaum wanita.
Tema yang divisualisasikan sangat relevan dengan suasana pembangunan yang digalakkan pemerintah sekarang ini
Dalam tarian ini nampak dengan jelas lahir dan hadir gerakan-gerakan dasar tari Sumbawa.

Tujuan
Tujuan dari tari ini adalah untuk mengungkapkan berbagai kegiatan terutama yang berhubungan dengan kerja tangan / ketrampilan kaum wanita.

Alat
Beberapa adalah alat yang digunakan untuk mengiringi tari ini yaitu
1. Serunai, cara memainkannya yaitu dengan di tiup
2. Rebana, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
3. gong, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
4. genang, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
5. kul-kul, memainkanya yaitu dengan di pukul














CONTOH TARIAN SUMBAWA LAINNYA

1. TARI MATA RAME
Tari ini mengedepankan atau menvisualisasikan suasana gotong royong muda mudi disaat menuai padi disawah. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meninggalkan gairah kerja sehingga kelelahan fisik sirna.

Tujuan
Tujuan dari tari ini adalah untuk lebih meninggalkan gairah kerja sehingga kelelahan fisik sirna.
Alat
Beberapa adalah alat yang digunakan untuk mengiringi tari ini yaitu
1. Serunai, cara memainkannya yaitu dengan di tiup
2. Rebana, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
3. gong, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
4. genang, cara memainkanya yaitu dengan di pukul
5. kul-kul, memainkanya yaitu dengan di pukul



2. TARI BALA CUCUK
Tari bala cucuk merupakan tari kreasi baru, yang bersumber dari unsure – unsure gerak yang terdapat dalam tari daerah sumbawa.
Bala cucuk adalah kesatuan pasukan inti kerajaan Sumbawa untuk menghadapi Belanda yang ingin menanamkan kesatuannya dikerajaan Sumbawa. Pasukan inti ini beranggotakan orang – orang tangkas dan sakti. Latihan – latihan ketangkasan sering dilaksanakan dengan maksud agar pada saat menghadapi musuh dengan kobaran semangat yang membaja, berani, mantap dalam sikap perkasa menentang musuh.
Kesaktian dan ketangkasan pasukan bala cucuk diperagakan kembali lewat tari dalam bentuk ngumang, sepakraga, bajola, kuntao / pencak silat dan kelahiran memakai “pecunang” ( pelor emas yang sakti).


3. TARI AWI LAMPO

Awi lampo ( kain pengantin), garis besarnya memvisualisasikan gerakan betapa kedua pengantin mengenakan / memakai awi lompo pada saat akan dimandikan sebelum naik pelaminan. Fungsi sang dukun memegang peranan penting dalam menyelaraskan hubungan cinta mereka. Usai duduk basai dan segera memasuki cinta mereka, melalui malam pertama yang asyik masyhuk, maka pagi harinya kedua pengantin dimandikan dengan air bauran aneka bunga yang harum semerbak. Awi lompo ( kain pengantin ) membuktikan bahwa mereka ( terutama pengantin wanita ), memang pisiknya dalam keadaan suci murni.
4. TARI EMPAR SAMAWA

Tari empar Samawa berarti suatu tameng / filter masyarakat Sumbawa dalam mengahdapi masuknya tata nilai baru yang bertentangan dengan pandangan hidup tau samawa. Perubahan dan perkembangan zaman membawa pengaruh pada tata nilai yang menjadi anutan pada masyarakat pendukungnya
Hal ini tak dapat dihindari berpengaruh pula pada tata nilai yang menjadi anutan masyarakat sumbawa. Sebagai cermin sikap keterbukaan dengan dilandasi pertimbangan sikap yang bijaksana dan memadukan berbagai unsure tatanan terbaik dari proses akulturasi akan membawa masyarakat pada suatu harmoni, kebersamaan terbuka, ramah tamah, sigap dan penuh dinamika dalam menjalani kehidupan.
Tari empar samawa memvisualisasikan gerak dinamik mengikuti alur kehidupan serasi, harmonis dan berazaskan kekeluargaan, yang mengacu pada motto daerah Kabupaten Sumbawa, Sabalong Samalewa.

5. TARI PAPANCAR

Upaya mempercantik diri agar tampil lebih sempurna, digemari oleh setiap wanita sejak zaman lampau. Tradisi inipun dikenal pula oleh wanita – wanita samawa. Seperti adanya tradisi “rapancar” sebagai salah satu kelengkapan tata rias ( memerahkan kuku jari tangan)
Rapancar sering dilakukan oleh para gadis ataupun ibu – ibu terutama menjelang ramadhan, dan mejadi salah satu syarat wajib bagi setiap calon pengantin, disamping rapancar juga digunakan sebagai obat.
Bertolak dari tradisi inilah kemudian lahir tari rapancar sebagai tari kreasi baru. Tari ini diramu dengan gerak lunte, rempak sisik, ulat bejengkal, tanak linting sere, nyengal, bagintik dll. Gerak – gerik dimaksud bersumber dari gerak dasar tari Sumbawa.

6. TARI REDAD
Redad merupakan tari tradisional yang pada penampilannya mengikuti penampilan musik tradisional ratib rebana ode, sebagai bagian yang tak terpisahkan. Biasa ditarikan kaum pria Sumbawa sambil menembang syair – syair hadrah dan dilakukan duduk bersyaf.
Melalui berbagai upaya dan pengelolaan dengan gerak dasar tari sumbawa serta pemanfaatan rebana sebagai property pendukungnya, lahirlah tari redad kreasi, olahan komposisinya yang ditata sedemikian rupa dihajatkan agar tari ini dapat menjadi sebuah pertunjukkan yang berdiri sendiri dari ratib rebana ode. Musik pengiring sudah ditata untuk menunjang dinamika tari.

7. TARI SAKEDE
Tampi, ternyata memiliki fungsi fungsi ganda dalam kehidupan, termasuk kehidupan suku bangsa samawa, sebagaimana tampak dalam kebiasaan sehari – hari, terutama dalam proses mengolah padi menjadi beras, seperti barangin, nepi, sakede, barerok, basaresi, badidik dan lain – lain. Disamping fungsi lain sebagai wadah junjungan ( sunggian ), alas makanan dll.
Dari beragam fungsi tampi inilah lahir tari sakede : ( sakede ; proses memisahkan beras dari gabah ) yang diramu denga gerak dan gaya tari samawa seperti : lunte, jempit, gero polka, bakaliung, basarenjo, sere dll sehingga tari kreasi baru sakede ini lebih dinamis.
Rias dan busana telah digarap sedemikian rupa tanpa meninggalkan prinsip dasar rias dan busana Sumbawa.

8. TARI TAMA KENGKAM
Tama kengkam adalah sebuah tari sumbawa garapan baru yang mengetengahkan sisi lain dari bagaian adat perkawinan zaman lampau. Berangkat dari kebiasaan yang mewarnai kehidupan suku SAMAWA pada zaman silam itu, dimana orang tua sangat berperan untuk menentukan calon suami bagi putrinya. Alasan dari pihak orang tua, mereka takut anak gadisnya salah pilih dan kawin selarian, dimana kawin selarian ini dianggap melanggar adat dan tercela ( merari nan ila ).
Tama kengkam berarti masuk pengitan. Dalam fase tama kengkam ini ada upaya mendewasakan kehidupan, dimana cintapun dating kemudian melalui proses yang cukup lama.

9. TARI ARIS TANEWANG

“Aris Tanewang” berarti arus yang menggelora merupakan gambaran sikap pemuda pemudi pesisir dalam semangat hidup yang bergejolak untuk mencapai masa depan yang lebih cerah.
Tari ini adalah garapan baru yang diramu berdasarkan gerak dasar tari sumbawa, seperti tanak linting sere, lunte, rempak sisik, ngumang dll dan cendrung sebagai tari pergaulan.

10. TARI NGUMANG RAME

Sembari mengacung tangan keatas tempik sorak beberapa pemuda remaja suatu pernyataan kegirangan untuk memulai suatu kerja gotong royong yang bersemi di hati penduduk pedesaan.
Pernyataan semangat yang meluap – luap ini kita jumpai pula dalam permainan rakyat yang diahayati masyarakat pendukungnya.
Melakukan kontak social yang berazaskan kekeluargaan ini adalah cirri khas masyarakat agraris. Kemarin, kini dan esok akan membahana dalam hati mereka yang cinta damai. Tari ngumang rame milik remaja yang sangat intent dengan dunia remaja kini dan nanti.

11. DRAMA TARI LALU DIA-LALA JINES

Drama tari Lalu dia-lala Jines diangakat dari cerita rakyat sumbawa yang hingga kini masih dihayati masyarakat pendukungnya terutama penduduk sumbawa barat ( Alas, sateluk, Seran, Taliwang ). Drama ini melukiskan kisah – kisah penuh romantik antara pemuda tampan lalu dia dari Alas dengan gadis molek Lala jines dari seran sateluk. Cinta mengatasi segala – galanya. Orang tua lala jines telah menerima pinangan Ran Pengantan seorang duda dari garis bapak yang selalu membusungkan dada karena tubuhnya mengalir darah bangsawan, yang melahirkan egosistis dan feodalistis.

12. DRAMA TARI DADARA PITU

Anak janda papa ina bangkal ; bernama Lepang Ijo. Anak satu – satunya itu merupakan tumpuan kasih saying bundanya. Suatu hari Lepang Ijo sempat menyaksikan tujuh dadara molek ( darara pitu ), putrid raja sedang mandi ditelaga bening airnya. Si Lepang Ijo jatuh hati pada dadara bungsu ( Ade Upu ). Atas desakan Lepang ijo akhirnya sang ibu memberanikan diri meminang putrid raja itu. Setelah mengalami proses pinangan yang cukup menegangkan akhirnya pinangan itu diterima Raja. Raja dan permaisurinya mengikuti keinginan putrinya.
Rupanya nasib telah ditakdirkan Tuhan baginya bersuamikan seekor katak hijau. Tentu saja saudara -saudaranya membenci atas perlakuan adiknya yang menyimpang dari adat kebiasaan keraton itu. Dalam perjalanan hidupnya duri -duri derita menusuk telapak jiwanya. Tuhanpun mengangkatnya harkat dan derajat manusia sabar, tabah menghadapi cobaan dan tantangan hidup. Untuk mencari warna hidup yang baru akhirnya Lepang Ijo hijrah ketanah seberang atas seruan suara gaib yang menggugah perasaannya. Setelah cukup lama pasrah dengan syarat berdoa padaNya, akhirnya ia menjelma manusia sakti, penuh wibawa, atas kenyataan ini ia digelari :
Datu Were Ranggo. Sifat serakah ( dengki, dendam, iri ) saudara
Ade upu menjadi sirna berkat keluhuran budinya. Tertulis dalam lawas :Ada intanku sakodeng Kusangisi kotak mesir Ya timal umak rampek ban
Balas dendam bukanlah penyelesaian yang dapat menentramkan keadaan yang diliputi hidup. Kisah ini ( farabel ) merupakan cermin jiwa jaman lampau dengan latar belakang social budayanya.

13. TARI KOSOK KANCING

Tari ini menceritakan mengambil air untuk upacara perkawinan. Air tersebut akan dipergunakan untuk campuran bedak dan air tersebut harus diambil dari Peruma ero ( Sumber ). Pada waktu upacara mengambil air tiba, maka disiapkanlah peralatan sebagai berikut : kosok – kancing setepek lontar, dila ( dibuat dari lilin lebah madu ), yang diletakkan diatas tempurung kelapa, kemudian dimasukkan dalam pego ( bokor ) yang telah diisi dengan betek ( beras ketan yang digoreng tanpa minyak ), loto kuning ( beras kuning ), sebuah geleta ( kendi ) tempat air.
Setelah semua peralatan lengkap, maka berangkatlah rombongan tersebut yang terdiri dari perempuan – perempuan ke parema ero, dengan dikawal oleh seorang laki – laku yang membawa tear ( tombak ). Laki – laki ini bertugas sebagai penjaga keselematan rombongan.
Tari diakhiri dengan selesainya rombongan membawa air, pulang kerumah penganten perempuan.